Hello Sobat Bernas! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang salah satu filosofi yang menjadi dasar dari keberagaman Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Apa itu Bhineka Tunggal Ika?
Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Filosofi ini menjadi semboyan nasional Indonesia yang tertulis dalam lambang negara Pancasila dan menjadi dasar dari keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia.
Filosofi Bhineka Tunggal Ika mengajarkan bahwa meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda-beda, namun kita semua tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Kita harus saling menghargai, menghormati, dan memperkuat persatuan dalam keberagaman.
Sejarah Bhineka Tunggal Ika
Sejarah Bhineka Tunggal Ika bermula dari zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Saat itu, Patih Gajah Mada menyampaikan Sumpah Palapa yang menyatakan bahwa ia tidak akan merasa puas sebagai manusia selama tanah Jawa, Sumatra, Bali, dan sekitarnya belum disatukan di bawah pemerintahan Majapahit.
Sumpah Palapa ini menunjukkan tekad dan semangat untuk menyatukan berbagai suku dan wilayah di Indonesia. Patih Gajah Mada juga telah menerapkan konsep Bhineka Tunggal Ika dalam kebijakan pemerintahannya.
Selain itu, Bhineka Tunggal Ika juga terdapat dalam kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada abad ke-14. Kitab ini menjelaskan tentang keberagaman di kerajaan Majapahit dan bagaimana keberagaman tersebut menjadi kekuatan untuk memperkuat persatuan dan kekuasaan kerajaan.
Penerapan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia
Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan nasional Indonesia sejak tahun 1945. Semboyan ini menjadi dasar dari Pancasila, yaitu falsafah hidup bangsa Indonesia yang mencakup keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Selain itu, Bhineka Tunggal Ika juga terdapat dalam UUD 1945 Pasal 36 yang menyatakan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Hal ini menunjukkan bahwa negara Indonesia menghargai dan menghormati keberagaman agama dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Setiap orang berhak dan bebas memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing tanpa adanya diskriminasi.
Keberagaman di Indonesia
Indonesia terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dan memiliki lebih dari 300 suku bangsa yang berbeda-beda. Setiap suku memiliki bahasa, adat istiadat, dan budaya yang berbeda-beda. Selain itu, Indonesia juga memiliki beragam agama dan kepercayaan, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan kepercayaan-kepercayaan tradisional.
Keberagaman ini menjadi kekayaan Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Kita harus saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara kita. Dalam keberagaman, terdapat banyak pelajaran dan nilai-nilai positif yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Keberagaman dalam Kehidupan Sehari-hari
Meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda-beda, namun kita semua harus saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut. Berikut beberapa contoh penerapan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari:
- Menghargai perbedaan agama dan kepercayaan
- Menghargai perbedaan suku dan budaya
- Menghargai perbedaan bahasa
- Menghargai perbedaan pendapat
- Menghargai perbedaan gender
- Menghargai perbedaan disabilitas
Dengan menghargai perbedaan dan keberagaman, kita bisa saling belajar dan memperkaya pengalaman hidup kita. Kita juga bisa memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kesimpulan
Bhineka Tunggal Ika adalah filosofi yang menjadi dasar dari keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia. Meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda-beda, namun kita semua tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Dalam keberagaman, terdapat banyak pelajaran dan nilai-nilai positif yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mari kita saling menghargai dan menghormati perbedaan di antara kita dan memperkuat persatuan dalam keberagaman.
Sekian artikel tentang Bhineka Tunggal Ika kali ini. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!